Social Intelligence II

Jumat, Agustus 24, 2007

Kecerdasan sosial atau dikenal juga dengan istilah Social Intelligence adalah kemampuan untuk memahami, mengelola dan bertindak bijaksana terhadap orang lain. Tidak semua manusia mempunyai kecerdasan sosial yang sempurna. Dalam kecerdasan sosial ada yang dikenal dengan “Tiga Sekawan Kelam” yaitu mereka yang bermasalah dengan Social Intelligence. Tiga Sekawan Kelam itu adalah Narsis, Machiavelli dan Sosiopath.

Mereka yang dikategorikan sebagai Narsis memiliki ciri-ciri : berprinsip “Dunia ada untuk memujaku”. Mereka ini biasanya bersifat tidak peduli dengan orang lain, merasa kebutuhan dirinya adalah yang terpenting dan egois. Ciri lain dari Narsis ini memiliki ilusi diri dimana ia merasa orang lain menyukai dirinya, padahal tidak demikian kenyataannya.

Narsis tidak selalu berkonotasi negatif. Ada hal baik yang bisa dilihat dari seorang Narsis. Salah satunya ialah mereka senang dengan pekerjaan tantangan tinggi, walaupun demi mendapatkan kepuasan dengan menerima pujian atau tepuk tangan dari orang lain. Jika kita perhatikan, kebanyakan orang yang sukses adalah mereka yang tergolong Narsis.

Strategi yang bisa digunakan untuk menghadapi orang yang memiliki karakter Narsis adalah dengan masuk dahulu ke dunianya dengan cara memujinya, lalu arahkan perlahan ke dunia kita.

Ciri – ciri Machiaveli adalah berprinsip “Dunia ada sebagai alatku”. Mereka tidak selalu ingin popular, tetapi agenda dirinya menjadi yang utama. Mereka mungkin mau peduli dan mendengarkan orang lain, tetapi tetap dengan tujuan, agar goalnya tercapai. Kemudian mereka mempunyai empati visi-terowongan, dimana dia bisa berempati dan memusatkan perhatian, jika ada tujuan yang ingin dicapainya melalui orang itu.

Strategi yang bisa digunakan untuk Machiaveli adalah selalu waspada dan berhati-hati. Boleh saja untuk menentang konsepnya, tetapi jangan sampai membuatnya emosional.

Karakter ketiga dari Tiga Sekawan Kelam adalah Sosiopath. Mereka memiliki prinsip “ Dunia ada untuk dipermainkan, dikelabui, digunakan ataupun dibuang”. Sifat mereka suka akan perbedaan, senang membuat sekelilingnya merasa menderita, sulit berempati, dan parahnya mereka semakin bersemangat ketika orang lain sedang kesakitan dan menderita. Tetapi orang dengan karakter Sosiopath ini juga berani menerima hukuman. Namun demikian mereka akan tetap merasa dirinya benar.

Strategi menghadapi Sosiopath adalah berusaha untuk membongkar pola, saat ia menggunakan pola penyiksaan.

Dari semua strategi yang disampaikan untuk menghadapi Tiga Sekawan Kelam itu, yang terpenting ialah memberikan cinta dan perhatian. Cinta dan perhatian diharapkan dapat merubah mereka. Syaratnya tentulah dengan kesabaran, ikuti “permainannya” namun jangan terjebak. Tetap waspada. Pelan-pelan mereka akan menyadari bahwa ada cara lain yang lebih nyaman untuk dinikmati tanpa membuat orang lain menderita.

by: Smart FM
from : http://www.smartfm-radio.com/index.php?option=com_content&task=view&id=43

0 komentar: