Bangkitlah Kamu Atau Kusuntik Mati Saja

Senin, September 24, 2007

Judulnya agak terlalu kejam. Mohon maaf Bapak, Ibu, dan Saudara yang
budiman, sebab saya punya alasan. Untuk setiap kegagalan dan
keterpurukan, memang diperlukan perlakuan yang istimewa. Jika jatuhnya
dalam, maka perlu waktu lama untuk sampai kembali ke bibir jurang.
Jika tenggelamnya sampai ke dasar, maka butuh energi besar untuk
kembali ke permukaan.

Berkaitan dengan kegagalan dan keterpurukan, kata-kata bisa menjadi
penyemangat, atau malah jadi racun yang lebih mematikan. Ia bisa
membangkitkan, atau malah bisa fatal karena terlanjur disuntikkan.

DARI SETBACK MENJADI COMEBACK

Tips berikut ini berasal dari materi oleh Herbert Gordon. Isinya
tentang bagaimana sebuah kebangkitan bisa diciptakan, setelah
terlanjur jatuh dan terpuruk. Anda mungkin pernah mengalaminya. Anda
mungkin akan mengalaminya. Anda mungkin sedang mengalaminya. Ingatlah
baik-baik tips ini, agar Anda bisa segera bangkit kembali, tak terlalu
lama setelah terpuruk dan jatuh.

IDENTIFIKASI APA YANG BISA ANDA KONTROL DAN YANG TIDAK

Buatlah dua buah daftar atau inventori, yang satu berisi berbagai hal
yang bisa Anda kontrol, dan yang satu lagi berisi hal-hal yang tidak
bisa Anda kontrol. Berbagai hal itu, adalah segala sesuatu yang
(mestinya) bisa membantu Anda mencapai kesuksesan atau keberhasilan.

Ingatlah bahwa sebagian besar "sebab" pada dasarnya bisa Anda kontrol,
dan sebagian besar "akibat" memang tidak bisa Anda kontrol.

Misalnya, berlatih olahraga bulutangkis sekeras mungkin, atau
melakukan prospecting penjualan asuransi sebanyak mungkin, berada
dalam kontrol Anda.

Tapi, menjadi juara pertama dalam olahraga bulutangkis dengan segala
kualifikasinya, atau mencapai omzet penjualan asuransi terbesar
se-Indonesia, adalah di luar kontrol Anda.

Jika sesuatu berada di dalam kontrol Anda, Anda boleh menyesal karena
tidak memaksimalkannya. Sebaliknya, jika sesuatu tidak berada di dalam
kontrol Anda, maka Anda harus mau merelakannya.

Lakukanlah inventori dan identifikasi ini dengan obyektif dan tidak
terjebak pada blame game.

DARI BITTER MENJADI BETTER

Jika Anda seperti kebanyakan orang lain, maka ketahuilah bahwa
kritikus paling ulung bagi diri Anda, adalah diri Anda sendiri.
Kata-kata dan pikiran Anda, sering Anda jadikan cambuk yang terus
memecut perasaan Anda. Keduanya, berubah menjadi kata buruk dan
pikiran buruk. Lebih buruk lagi, atas kata dan pikiran buruk itu, Anda
pecut lagi dengan kata buruk dan pikiran buruk berikutnya. Demikian
seterusnya. Bagaimanakah buruknya perasaan Anda karena semua itu?

"Ah, saya gagal lagi."
"Saya memang bodoh."
"Ya gusti... mengapa saya kok bodoh sekali."

You feel bad about feel bad.

Lupakan apa pun yang tak bisa Anda kontrol. Dan jika Anda menemukan
ada hal yang (mestinya) bisa Anda kontrol, segeralah meng-assess
pikiran dan perasaan Anda saat itu juga.

"Ya, Elu enak aja Pak Sopa bisa ngomong gitu. Pan Gua nyang ngalamin!
Elu kagak!"

Ya. Anda benar. Dan satu-satunya sebab bahwa Anda tidak bisa mengganti
ungkapan itu dengan sesuatu yang lebih positif, adalah karena Anda
memang tidak mencoba menggantinya. Anda, hanya mengungkapkan apa yang
Anda rasakan. Mulai sekarang, cobalah untuk menggantinya dengan yang
lebih positif. Itulah yang akan membuat Anda mampu bangkit.

Saat pikiran negatif mulai berseliweran di kepala Anda, segeralah
terapkan pada diri Anda sendiri sebuah teknik yang disebut dengan
"Hapus dan Ganti". Ucapkan "Hapus dan Ganti" itu dengan tegas kepada
diri Anda sendiri.

"Saya memang bodoh."
"Hapus itu. Ganti dengan..."

Lanjutkan kalimat itu dengan:

"Saya telah gagal dan salah. Sekarang saya tahu yang lebih baik, maka
saya akan melakukan yang lebih baik."

JANGAN HUKUM ORANG YANG TAK BERSALAH

Willie Jollie pernah mengatakan "the past is a place of reference; not
a place of residence." Kebanyakan orang yang jatuh dan terpuruk,
secara bertubi-tubi menghukum diri mereka sendiri. Mereka membiarkan
dirinya bertempat tinggal di masa lalu.

Mungkin saja Anda masih menyesali dan menangisi, apapun kesalahan yang
telah terlanjur terjadi di masa lalu. Kesalahan kemarin, kegagalan
minggu lalu, jatuhnya bisnis setengah tahun lewat, hancurnya hidup
Anda dua tahun belakangan, dan seterusnya. Dan Anda, mungkin masih
melanjutkan penghukuman pada diri sendiri sampai dengan hari ini.

Ketahuilah, Anda telah menghukum orang yang salah.

Ketahuilah, Anda yang kemarin dan Anda hari ini adalah dua manusia
yang berbeda. Anda yang lalu telah gagal dan bersalah, tapi Anda yang
hari ini telah berhasil belajar dan berubah. Anda yang hari ini adalah
korban tak berdosa. Ia sama sekali tidak bersalah. Dan jika Anda tetap
menghukumnya, maka Anda telah semena-mena.

Jangan hukum orang yang tak bersalah.

Jika Anda telah mengatakan "Sekarang saya tahu yang lebih baik, dan
saya akan melakukan yang lebih baik", maka berilah maaf pada diri Anda
yang hari ini. Itulah yang lebih baik, yang akan membuat segalanya
menjadi lebih baik.

Bagaimana jika Anda yang di masa lalu masih dihukum oleh orang lain?
Ingatlah bahwa...

PENDAPAT ORANG TIDAK HARUS MENJADI REALITAS ANDA

Anda yang sekarang adalah bukan Anda yang lalu. Anda yang sekarang
adalah Anda yang telah berhasil belajar dari masa lalu.

Maka jika orang lain melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan apa yang
Anda punya hari ini, jika mereka melupakan kemampuan Anda sekarang,
jika mereka tak memandang keahlian dan bakat Anda saat ini, jika
mereka meremehkan kehebatan Anda kini, ketahuilah, bahwa merekalah
yang telah merugi, dan Anda tidak sama sekali.

Apa yang perlu Anda katakan kepada diri Anda sendiri adalah "Beberapa
akan, beberapa tidak akan, so what, next."

"Beberapa kesempatan dan peluang akan terbuka untuk saya. Beberapa
mungkin tidak. So what. Apa berikutnya?"

Teruslah bergerak. Mengapa? Sebab...

GAGAL TIDAKLAH PERMANEN KECUALI ANDA BERHENTI

Berita jelek: Sukses tidak permanen. Setelah Anda mencapainya, Anda
harus terus berupaya agar tetap di sana.
Berita bagus: Gagal juga tidak permanen, kecuali seseorang memutuskan
untuk berhenti.

Berhentilah sebentar saja untuk melakukan evaluasi. Gunakanlah kembali
prinsip-prinsip dalam tips ini. Kemudian, fokuslah pada kesempatan dan
peluang berikutnya yang sudah mengantri di hadapan Anda.

Next please!

KESEMPATAN BARU MENYEMBUHKAN LUKA LAMA

Inilah pentingnya terus bergerak. Sebab setiap kesempatan baru yang
Anda songsong, sangat berpeluang menjadi obat. Coba Anda resapi puisi
yang saya buat untuk Anda hari ini.

Seseorang telah terluka

Segera setelah ia mengalami, duduklah ia terdiam
di pojok gelap menyendiri merasakan perihnya

Tak lama kemudian, mulailah ia menjilati lukanya,
berharap ia sembuh segera

Terus ia lakukan dengan penuh harap di bawah bayang-bayang sisa
kepedihannya

Setelah waktu berlalu, seseorang kemudian datang membuka pintu
Cahaya terang menerobos menyiram bekas lukanya

Ia mengajak, mari keluar mari bermain
Ayo kita temui seseorang, dan kita bersenang-senang

Just like that
and the fun begins again!

Hal yang persis sama, bisa juga bekerja untuk kegagalan dan
keterpurukan Anda. Jangan hanya duduk terdiam dan menjilati luka.
Tataplah sekeliling Anda untuk berbagai kesempatan dan peluang baru.

0 komentar: