Mencintai Tangan Ibu

Senin, September 03, 2007

ImageSmart Etos edisi kali ini fokus mengupas salah satu masalah ditempat kerja yang langsung dialami oleh karyawan , yaitu : Rasa tidak mencintai pekerjaannya .

Dari ilustrasi cerita yang dibahas dalam buku Café Etos volumen satu milik Pak Jansen tentang Mencintai tangan Ibu , dimana dikisahkan seorang anak yang awalnya merasa jijik melihat tangan Ibunya yang buruk , namun ketika kisah tangan itu diceritakan , maka seketika terjadi perubahan pandangan : dari tangan buruk menjadi tangan perkasa . Walaupun buruk tangan itu,punya makna besar dalam hidup baik si Ibu terlebih kepada si anak . Dan pada akhirnya tangan buruk itu tetap dicintai,sekalipun ia buruk .

Cerita yang dibahas berkaitan dengan Etos kerja ke 5 , yang berbunyi : kerja adalah ibadah, bekerja serius penuh kecintaan menuntut kita menggeser cara pandang terhadap pekerjaan .Ketika kita mampu bekerja dengan niat untuk dibaktikan kepada tuhan, bukan sekedar untuk “ survive “ saja ,bukan sekedar untuk bisa makan saja , maka dalam sekejap wajah pekerjaan menjadi berwujud spiritual .

Bicara soal Bekerja adalah Ibadah , sebenarnya sejak jaman dulu sudah ada,sejak masa kuno dalam masyarakat . secara akar,sebenarnya keduanya ( Kerja dan ibadah ) terkoneksi . Ibadah dalam pengertian kerja adalah lebih kepada niat dan sikap kita . Ketika orang beribadah dalam frame agama , tuntutan ibadah sangat jelas yaitu hanya untuk yang kuasa-( TUHAN –red ) . Bahwa kalau orang beribadah mesti khusuk . Maka bekerja juga mesti khusuk .Artinya :konsentrasi sepenuhi hati,sepenuh pikiran (fokus) . Apabila orang mampu bekerja dengan penuh konsentrasi, bukankah kemudian hasil hasilnya lebih baik ? sudah pasti . Kemudian kita arahkan ke rasa mencintai . Bahwa tuntutan beribadah harus dilakukan dengan rasa cinta .Tidak bisa beribadah d engan keterpaksaan . Berdoa dengan rasa terpaksa,maka tidak ada nilai dari doa tersebut . Ketika beribadah tampil dengan hati yang rasa mencintai itulah , ,diharapkan juga tampil diruang kerja . Jika hati yang terbaik tampil diruang kerja maka rasa : ngeluh, ngedumel, ngegosip, ngomel, dan ngeyel tidak akan muncul saat kita bekerja .

Ruang kerja sebenarnya adalah ruang ibadah , ruang penguatan emosi , penyehatan bathin , melaui prosess kerja bukan saja menghasilkan sesuatu ,ada produk disana yang membuat kita produktif ,tapi sebagi manusia pekerja kita makin sehat,gembira , baik dan mulia .

Bagi seseorang yang mencintai pekerjaannya , selalu berusaha sedemikan rupa ,sehingga apa yang dikerjakannya tersebut , lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk dilaksanakan.. Nah ,kemudian kalau pekerjaan sudah dirasakan menyenangkan, maka bisa dipastikan , bahwa semuanya jadi lebih mudah untuk diselesaikan.



Link: http://www.smartfm-radio.com/index.php?option=com_content&task=view&id=49&Itemid=99999999

0 komentar: